PROPOSAL
KUNJUNGAN RUMAH
(HOME
VISITE)
A. Identitas klien
Nama :
Tn. M
Umur
:
35 tahun
Jenis
kelamin :
laki laki
Agama
:
Islam
Suku/Bangsa : Banjar
/ Indonesia
Status
Perkawinan : Duda
Alamat :
Kota Banjarbaru
Ruang
di Rawat :
Ruang Jati
Tanggal
Masuk RS : 01
Nop 2014
Tanggal
Pengkajian :
13 Nop 2014
No
RM :
01 71xx
Diagnisa
Keperawatan : RPK /
Resiko Perilaku Kekerasan
Penanggung
Jawab : Ny.R
Hubungan
dengan klien : Ibu
Tanggal
Kunjungan : 20
September 2014
B. Tujuan
Kunjungan Rumah
1.Tujuan
Umum
Keluarga
dapat menerima dan merawat anggota kelurga yang mengalami gangguan jiwa dan
menjadi sistem pendukung yang efektif
2. Tujuan
Khusus
a.
Memberikan informasi kepada keluarga
tentang perkembangan kondisi klien selama di rumah sakit
b.
Memvalidasi data dan melengkapi data
yang diperoleh dari kjlien dan data sekunder Rekam Medik) mengenai :
Ø Alasan
masuk atau dirawat di rumah sakit
Ø Faktor
predisposisi dan presipitasi
Ø Genogram
keluarga
Ø Persepsi
keluarga terhadap penyakit yang diderita klien
3. Support System dalam
keluarga.
Mengkaji pengetahuan
keluarga tentang perawatan klien gangguan jiwa di rumah dikaitkan dengan 5
fungsi keluarga, yaitu :
a)
keluarga dapat mengenal masalah yang
dapat menyebabkan klien kambuh
b)
keluarga dapat mengambil keputusan dalam
melakukan perawatan terhadap klien
c)
Keluarga dapat merawat klien di rumah
d)
Keluarga
dapat memodifikasi lingkungan yang terapeutik dalam merawat klien.
e)
Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada di masyarakat untuk merawat kesehatan klien.
4. Memberikan
pendidikan kepada keluarga sesuai dengan masalah yang ditemukan saat pengkajian
5. Memotivasi
keluarga untuk melanjutkan perawatan di rumah
C. Rencana Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam
terapeutik
1) Ucapkan
salam
2) Perkenalkan
nama, asal, tujuan dan lama kunjungan.
3) Berikan
informasi bahwa klien mulai di rawat oleh mahasiswa sejak tanggal 7 Nop 2014,
dimulai pukul 08.00 s/d 17.00 WITA.
4) Menanyakan
tentang perilaku klien di rumah yang menyebabkan klien mengalami gangguan jiwa.
5) Menanyakan
kepada keluarga faktor apakah yang menyebabkan klien mengalami gangguan jiwa
6) Menanyakan
tentang keluarga klien (orang tua, saudara, dan lainnya)
7) Menanyakan
tanggapan keluaraga mengenai penyakit yang diderita klien.
8) Menanyakan
harapan keluarga terhadap kesembuhan klien
9) Menanyakan
dan mengobservasi kondisi lingkungan tempat tinggal klien.
10) Menanyakan
kepada keluarga mengenai cara perawatan dan pengobatan yang telah dilakukan
keluarga selama klien di rumah.
b. Kontrak
Selama 1,5 jam (09:00
s/d 10:30 Wita) perawat dan keluarga akan berdiskusi tentang cara perawatan
klien yang seharusnya dilakukan keluarga selama di rumah, memberi informasi
tentang kondisi klien di rumah sakit, validasi data dari keluarga, dan kesiapan
keluarga terhadap kepulangan klien.
2. Fase
Kerja
Tindakan keperawatan
sesuai dengan diagnosa keperawatan Resiko Perilaku Kekerasan, yaitu Strategi
Pelaksanaan (SP) keluarga dimana klien mendapat dukungan dari keluarga dan
diharapkan keluarga dapat merawat klien dengan Resiko Perilaku Kekerasan di rumah
:
a. Mendiskusikan
masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien.
b. Menjelaskan
pengertian resiko perilaku kekerasan, tanda dan gejala serta proses terjadinya
resiko perilaku kekerasan.
c. Menjelaskan
cara merawat klien dengan resiko perilaku kekerasan
d. Melatih
keluarga mempraktekkan cara merawat klien dengan resiko perilaku kekerasan.
e. Melatih
keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien resiko perilaku kekerasan
f. Membantu
keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum obat (discharge planning).
g. Menjelaskan
follow up klien setelah pulang
3. Fase
Terminasi
a. Evaluasi
Respon Keluarga
1) Evaluasi
Subjektif
a) Menanyakan
perasaan kepada keluarga setelah berbincang-bincang.
b) Menanyakan
kembali kepada keluarga tentang hal-hal yang baru saja di diskusikan.
2) Evaluasi
Objektif
a) Menanyakan
kembali kepada keluarga tentang tanda dan gejala serta penyebab resiko perilaku
kekerasan, akibat yang akan terjadi apabila tidak ditangani, dan cara keluarga
untuk memberikan dukungan kepada klien dalam merawat klien.
b) Mengobservasi
ekspresi keluarga selama pembicaraan dan respon perilaku terhadap kunjungan.
c) Memeinta
keluarga untuk mengulang kembali (validasi) cara merawat serta dukungan
keluarga dengan klien.
b. Rencana
Tindak lanjut
1) Menanyakan
kepada keluarga tentang harapan dan keinginan selanjutnya.
2) Meminta
keluarga menjelaskan kembali yang telah didiskusikan dan tetap berkonsultasi
dengan dokter.
D.
STRATEGI
KOMUNIKASI
1. Fase
Orientasi
a. Salam
Terapeutik
“Selamat pagi
Bapak/Ibu, perkenalkan nama kami Heri Yuliawan, Rudi sugian, Rinawati, Baihaki
dan Sari Purwati, kami mahasiswa dari STIKES Muhammadiyah Banjarmasin yang
dinas di RSJ Sambang Lihum. Kami mendapat tugas dari RSJ Sambang Lihum untuk
mengunjungi keluarga Tn. M yang selama ini kami rawat, Sebagai tanda bukti ini
ada surat tugas dari Rumah sakit Jiwa Sambang lihum. Nama Bapak/Ibu siapa
baiklah bapak/ibu kami akan menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan kami
kesini.”
b. Evaluasi
Validasi
“Bapak/Ibu bagaimana
keadaan Tn. M sebelum dibawa ke RSJ Sambaing Lihum ?”
c. Kontrak
1) Topik
Berbincang-bincang
dengan keluarga klien tentang pengertian resiko perilaku kekerasan, tanda dan
gejala resiko perilaku kekerasan, serta cara merawat klien resiko perilaku
kekerasan.
2) Waktu
“Bapak/Ibu, maunya
berapa lama kita berbincang-bincang?”
3) Tempat
“Bapak/Ibu, dimana ya
kira-kira bisa berbincang-bincangnya? Di ruang tamu ini saja atau dimana
bapak/ibu maunya?”
4) Tujuan
Keluarga mampu merawat
klien dirumah dengan resiko perilaku kekerasan.
2. Fase
Kerja
“apa yang Bapak/Ibu
ketahui tentang masalah Tn. M ?”. Ya, benar bapak/ibu Tn.M benar telah
mengalami resiko perilaku kekerasan, jika berbicara suara terdengar keras, jika
saat tidur dibangunkan mengeluarkan kata-kata kasar, bila mana keadaan Tn.M
terus menerus seperti ini maka Tn.M bias mengalami resiko mencederai diri
sendiri, orang lain dan lingkungannya akibat dari tidak bias mengendalikan
amarahnya.
Sampai disini
bapak/ibu, mengertikah dengan apa yang dimaksud dengan resiko perilaku
kekerasan?”
“Bagus sekali,
bapak/ibu sudah paham. Setelah kita mengerti masalah pada Tn.M bias menjadi
masalah yang serius maka kita perlu memberikan perawatan yang baik buat Tn.M.”
“Bapak/ibu, kira-kira
apa saja yang bapak/ibu ketahui tentang kemampuan yang dimiliki Tn.M?”.
“Ya benarbapak/ibu,
Tn.M mengatakan hal yang sama, dan Tn.M juga sudah berlatih melakukan kegiatan,
diantaranya: Bagaimana cara makan yang baik, menyikat gigi yang baik dan benar,
terus merapikan bekas makan dan minumnya. Cuma Tn.M masih perlu bantuan untuk
mengingatkan atau memberitahukan cara mengontrol resiko perilaku kekerasan
dengan cara nafas dalam dan memukul bantal atau kasur. Selain itu juga
bapak/ibu tetap memantau perkembangan Tn.M jika masalah resiko perilaku
kekerasan kembali muncul dan jika tidak tertangani lagi, bapak/ibu dapat membawa
Tn.M kembali ke Rumah Sakit.
“Nah, bagaimana kalau
sekarang kita praktekkan cara memberikan pujian kepada Tn.M bapak/ibu?”.
“baiklah bapak/ibu,
tolong Tn.M sering-sering diingatkan untuk tetap minum obatnya secara rutin dan
teratur serta cepat control sebelum obatnya habis dalam waktu 1 atau 2 hari
agar minum obatnya tidak terputus bapak/ibu ya.”
3. Fase
Terminasi
a. Evaluasi
Respon keluarga
1) Evaluasi
Subjektif
Bagaiman perasaan
bapak/ibu setelah kita berdiskusi tentang pengertian dari resiko perilaku
kekerasan, tanda dan gejala, serta cara merawat klien dengan resiko perilaku
kekerasan?”.
2) Evaluasi
objektif
Bisakah bapak/ibu
menjelaskan kembali masalah tentang pengertian perilaku kekerasan, tanda dan
gejala, serta caramerawat klien dengan resiko perilaku kekerasan.
b. Rencan
Tindak lanjut
1) Memotivasi
kepada keluarga untuk mengingatkan klien agar meminum obat secara rutin dan
teratur serta kontrol sebelum obat habis
2) Memberikan
jadwal kegiatan yang dapat dilanjutkan di rumah
4. Terminasi
Akhir
“Bapak/ibu, kami mengadakan
kunjungan rumah ini hanya satu kali saja harapannya bapak/ibu dapat menerapkan
semua yang sudah kita diskusikan dan tolong bapak/ibu menengok Tn.M di RSJ
karena Tn.M sangat berharap sekali ada keluarganya yang menengoknya disana.
Baiklah bapak/ibu kami mohon permisi dulu, wassalamu’alaikum wr wb”.
No comments:
Post a Comment