Friday, 13 February 2015

Proposal Kunjungan Rumah (Home Visite)



PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH
(HOME VISITE)

A.    Identitas klien
Nama                                                   : Tn. M
Umur                                                   : 35 tahun
Jenis kelamin                                       : laki laki
Agama                                                 : Islam
Suku/Bangsa                                       : Banjar / Indonesia
Status Perkawinan                              : Duda
Alamat                                                : Kota Banjarbaru
Ruang di Rawat                                  : Ruang Jati
Tanggal Masuk RS                              : 01 Nop 2014
Tanggal Pengkajian                             : 13 Nop 2014
No RM                                                : 01 71xx
Diagnisa Keperawatan                        : RPK / Resiko Perilaku Kekerasan
Penanggung Jawab                             : Ny.R
Hubungan dengan klien                      : Ibu
Tanggal Kunjungan                             : 20 September 2014

B.     Tujuan Kunjungan Rumah     
1.Tujuan Umum
Keluarga dapat menerima dan merawat anggota kelurga yang mengalami gangguan jiwa dan menjadi sistem pendukung yang efektif
2.   Tujuan Khusus
a.          Memberikan informasi kepada keluarga tentang perkembangan kondisi klien selama di rumah sakit
b.         Memvalidasi data dan melengkapi data yang diperoleh dari kjlien dan data sekunder Rekam Medik) mengenai :
Ø Alasan masuk atau dirawat di rumah sakit
Ø Faktor predisposisi dan presipitasi
Ø Genogram keluarga
Ø Persepsi keluarga terhadap penyakit yang diderita klien
3.      Support System dalam keluarga.
Mengkaji pengetahuan keluarga tentang perawatan klien gangguan jiwa di rumah dikaitkan dengan 5 fungsi keluarga, yaitu :
a)               keluarga dapat mengenal masalah yang dapat menyebabkan klien kambuh
b)               keluarga dapat mengambil keputusan dalam melakukan perawatan terhadap klien
c)                  Keluarga dapat merawat klien di rumah
d)               Keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang terapeutik dalam merawat klien.
e)               Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat untuk merawat kesehatan klien.
4.      Memberikan pendidikan kepada keluarga sesuai dengan masalah yang ditemukan saat pengkajian
5.      Memotivasi keluarga untuk melanjutkan perawatan di rumah

C.     Rencana Tindakan Keperawatan
1.    Fase Orientasi
a.    Salam terapeutik
1)      Ucapkan salam
2)      Perkenalkan nama, asal, tujuan dan lama kunjungan.
3)      Berikan informasi bahwa klien mulai di rawat oleh mahasiswa sejak tanggal 7 Nop 2014, dimulai pukul 08.00 s/d 17.00 WITA.
4)      Menanyakan tentang perilaku klien di rumah yang menyebabkan klien mengalami gangguan jiwa.
5)      Menanyakan kepada keluarga faktor apakah yang menyebabkan klien mengalami gangguan jiwa
6)      Menanyakan tentang keluarga klien (orang tua, saudara, dan lainnya)
7)      Menanyakan tanggapan keluaraga mengenai penyakit yang diderita klien.
8)      Menanyakan harapan keluarga terhadap kesembuhan klien
9)      Menanyakan dan mengobservasi kondisi lingkungan tempat tinggal klien.
10)  Menanyakan kepada keluarga mengenai cara perawatan dan pengobatan yang telah dilakukan keluarga selama klien di rumah.


b.      Kontrak
Selama 1,5 jam (09:00 s/d 10:30 Wita) perawat dan keluarga akan berdiskusi tentang cara perawatan klien yang seharusnya dilakukan keluarga selama di rumah, memberi informasi tentang kondisi klien di rumah sakit, validasi data dari keluarga, dan kesiapan keluarga terhadap kepulangan klien.

2.      Fase Kerja
Tindakan keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan Resiko Perilaku Kekerasan, yaitu Strategi Pelaksanaan (SP) keluarga dimana klien mendapat dukungan dari keluarga dan diharapkan keluarga dapat merawat klien dengan Resiko Perilaku Kekerasan di rumah :
a.       Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien.
b.      Menjelaskan pengertian resiko perilaku kekerasan, tanda dan gejala serta proses terjadinya resiko perilaku kekerasan.
c.       Menjelaskan cara merawat klien dengan resiko perilaku kekerasan
d.      Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat klien dengan resiko perilaku kekerasan.
e.       Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien resiko perilaku kekerasan
f.       Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum obat (discharge planning).
g.      Menjelaskan follow up klien setelah pulang

3.      Fase Terminasi
a.       Evaluasi Respon Keluarga
1)      Evaluasi Subjektif
a)      Menanyakan perasaan kepada keluarga setelah berbincang-bincang.
b)      Menanyakan kembali kepada keluarga tentang hal-hal yang baru saja di diskusikan.
2)      Evaluasi Objektif
a)      Menanyakan kembali kepada keluarga tentang tanda dan gejala serta penyebab resiko perilaku kekerasan, akibat yang akan terjadi apabila tidak ditangani, dan cara keluarga untuk memberikan dukungan kepada klien dalam merawat klien.
b)      Mengobservasi ekspresi keluarga selama pembicaraan dan respon perilaku terhadap kunjungan.
c)      Memeinta keluarga untuk mengulang kembali (validasi) cara merawat serta dukungan keluarga dengan klien.
b.      Rencana Tindak lanjut
1)      Menanyakan kepada keluarga tentang harapan dan keinginan selanjutnya.
2)      Meminta keluarga menjelaskan kembali yang telah didiskusikan dan tetap berkonsultasi dengan dokter.

D.    STRATEGI KOMUNIKASI
1.      Fase Orientasi
a.       Salam Terapeutik
“Selamat pagi Bapak/Ibu, perkenalkan nama kami Heri Yuliawan, Rudi sugian, Rinawati, Baihaki dan Sari Purwati, kami mahasiswa dari STIKES Muhammadiyah Banjarmasin yang dinas di RSJ Sambang Lihum. Kami mendapat tugas dari RSJ Sambang Lihum untuk mengunjungi keluarga Tn. M yang selama ini kami rawat, Sebagai tanda bukti ini ada surat tugas dari Rumah sakit Jiwa Sambang lihum. Nama Bapak/Ibu siapa baiklah bapak/ibu kami akan menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan kami kesini.”
b.      Evaluasi Validasi
“Bapak/Ibu bagaimana keadaan Tn. M sebelum dibawa ke RSJ Sambaing Lihum ?”
c.       Kontrak
1)      Topik
Berbincang-bincang dengan keluarga klien tentang pengertian resiko perilaku kekerasan, tanda dan gejala resiko perilaku kekerasan, serta cara merawat klien resiko perilaku kekerasan.
2)      Waktu
“Bapak/Ibu, maunya berapa lama kita berbincang-bincang?”
3)      Tempat
“Bapak/Ibu, dimana ya kira-kira bisa berbincang-bincangnya? Di ruang tamu ini saja atau dimana bapak/ibu maunya?”
4)      Tujuan
Keluarga mampu merawat klien dirumah dengan resiko perilaku kekerasan.

2.      Fase Kerja
“apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang masalah Tn. M ?”. Ya, benar bapak/ibu Tn.M benar telah mengalami resiko perilaku kekerasan, jika berbicara suara terdengar keras, jika saat tidur dibangunkan mengeluarkan kata-kata kasar, bila mana keadaan Tn.M terus menerus seperti ini maka Tn.M bias mengalami resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungannya akibat dari tidak bias mengendalikan amarahnya.
Sampai disini bapak/ibu, mengertikah dengan apa yang dimaksud dengan resiko perilaku kekerasan?”
“Bagus sekali, bapak/ibu sudah paham. Setelah kita mengerti masalah pada Tn.M bias menjadi masalah yang serius maka kita perlu memberikan perawatan yang baik buat Tn.M.”
“Bapak/ibu, kira-kira apa saja yang bapak/ibu ketahui tentang kemampuan yang dimiliki Tn.M?”.
“Ya benarbapak/ibu, Tn.M mengatakan hal yang sama, dan Tn.M juga sudah berlatih melakukan kegiatan, diantaranya: Bagaimana cara makan yang baik, menyikat gigi yang baik dan benar, terus merapikan bekas makan dan minumnya. Cuma Tn.M masih perlu bantuan untuk mengingatkan atau memberitahukan cara mengontrol resiko perilaku kekerasan dengan cara nafas dalam dan memukul bantal atau kasur. Selain itu juga bapak/ibu tetap memantau perkembangan Tn.M jika masalah resiko perilaku kekerasan kembali muncul dan jika tidak tertangani lagi, bapak/ibu dapat membawa Tn.M kembali ke Rumah Sakit.
“Nah, bagaimana kalau sekarang kita praktekkan cara memberikan pujian kepada Tn.M bapak/ibu?”.
“baiklah bapak/ibu, tolong Tn.M sering-sering diingatkan untuk tetap minum obatnya secara rutin dan teratur serta cepat control sebelum obatnya habis dalam waktu 1 atau 2 hari agar minum obatnya tidak terputus bapak/ibu ya.”



3.      Fase Terminasi
a.       Evaluasi Respon keluarga
1)      Evaluasi Subjektif
Bagaiman perasaan bapak/ibu setelah kita berdiskusi tentang pengertian dari resiko perilaku kekerasan, tanda dan gejala, serta cara merawat klien dengan resiko perilaku kekerasan?”.
2)      Evaluasi objektif
Bisakah bapak/ibu menjelaskan kembali masalah tentang pengertian perilaku kekerasan, tanda dan gejala, serta caramerawat klien dengan resiko perilaku kekerasan.
b.      Rencan Tindak lanjut
1)      Memotivasi kepada keluarga untuk mengingatkan klien agar meminum obat secara rutin dan teratur serta kontrol sebelum obat habis
2)      Memberikan jadwal kegiatan yang dapat dilanjutkan di rumah

4.      Terminasi Akhir
“Bapak/ibu, kami mengadakan kunjungan rumah ini hanya satu kali saja harapannya bapak/ibu dapat menerapkan semua yang sudah kita diskusikan dan tolong bapak/ibu menengok Tn.M di RSJ karena Tn.M sangat berharap sekali ada keluarganya yang menengoknya disana. Baiklah bapak/ibu kami mohon permisi dulu, wassalamu’alaikum wr wb”.









No comments:

Post a Comment