LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH
(HOME VISITE)
Berdasarkan surat tugas
dari Plt. Direktur BLUD Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Banjarmasin Nomor :
074/295-DKLT/RSJ/2014, Tanggal 20 Nopember 2014 untuk melakukan Kunjungan Rumah
(Home Visite) terhadap keluarga klien :
A. Identitas
Nama Klien : Tn. M
Umur : 35 Tahun
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Buruh Bangunan
Masalah Keperawatan : Risiko
Perilaku Kekerasan (RPK)
Penanggung jawab : Ny.
R
Alamat Penanggung jawab : Jl. Kenanga
No. 029. RT. 04/03 Kelurahan Komet
Kec.
Banjarbaru Utara Kotamadya Banjarbaru.
Mahasiswa Pengelola : Rudi
Sugian, S.Kep
Baihaqi,
S.Kep
Heri
Yuliawan, S.Kep
Sari
Purwati, S.Kep
Rinawati,
S.Kep
B. Tujuan dari Kunjungan Rumah adalah :
1.
Memvalidasi
data yang diperoleh sebelumnya
2.
Mendapatkan
informasi langsung dar keluarga tentang :
a. Keluarga :
-
Alasan
klien dirawat
-
Keadaan
ekonomi
-
Keharmonisan
keluarga
-
Orang
terdekat dengan klien dalam keluarga
-
Support
sistem keluarga
-
Harapan
keluarga terhadap klien
-
Pengetahuan
keluarga tentang merawat klien.
b. Lingkungan :
-
Fasilitas
Ibadah
-
Tempat
klien melaksanakan hobi
-
Pendapat
masyarakat terhadap penyakit klien
-
Tempat
pelayanan kesehatan terdekat dan pemanfaatan pelayanan kesehatan keluarga.
3.
Memberikan
informasi tentang perkembangan klien
4.
Melakukan
implementasi diagnosa keperawatan : Risiko Perilaku Kekerasan
C. Hasil Kunjungan Rumah (Home Visite)
Kunjungan rumah dilakukan pada keluarga Tn. M,
kami mendatangi rumah klien dan yang ada disana adalah Ibu Kandung klien, sepupu
klien dan tante klien. Klien sudah tiga hari keluar dari RSJ Sambang Lihum
tetapi kebetulan klien tidak ada ditempat dan sedang berada dirumah adik klien.
Keluarga menyambut baik kunjungan rumah yang dilakukan termasuk Ketua RT
setempat yang dikunjungi. Selengkapnya laporan kunjungan rumah adalah sebagai
berikut :
1. Faktor Predisposisi Masalah Klien
Klien sebelumnya
pernah ke Rumah Sakit Jiwa untuk berobat dan mendapatkan terapi rawat jalan dan
keluhan berkurang.
Klien mengalami
masalah dalam hubungan rumah tangganya dan terjadi perceraian sekitar 6 bulan
yang lalu.
2. Faktor Presipitasi Masalah Klien
Klien kehilangan pekerjaan sejak 3 bulan yang
lalu dan sejak saat itu klien tidak lagi bekerja. Segala keperluan klien
dipenuhi oleh Ibu Kandungnya, tetapi kondisi ekonomi ibunya tergolong keluarga
yang kurang mampu.
3. Hasil Pengkajian Terhadap Keluarga
a. Keluarga
-
Alasan
klien dirawat
Keluarga
mengatakan klien diantar ke Rumah sakit Jiwa Sambang Lihum karena sebelumnya
klien mengamuk bila keinginan klien tidak dipenuhi merusak perabotan dan
memukul saudara sepupu dan ibunya kemudian keluarga berinisiatif membawa klien
ke rumah sakit jiwa sambang Lihum.
-
Keadaan
ekonomi
Keluarga berada dalam taraf ekonomi kurang
mampu, ayah klien sudah meninggal pada tahun 2011 sedangkan ibu klien sebagai
tukang pijat.
-
Keharmonisan
Hubungan keluarga
dengan klien terlihat cukup harmonis, terlihat dari bagaimana keluarga klien
menceritakan masa-masa bersama klien.
-
Orang yang
terdekat dengan klien dalam keluarganya
Orang yang
terdekat yang disayangi klien adalah ibunya.
-
Support
sistem keluarga
Keluarga
mendukung atas kesembuhan klien terlihat dari bagaimana keluarga memperhatikan
dengan seksama dalam pembelajaran mengasuh klien.
-
Harapan
keluarga terhadap klien
Keluarga
berharap agar kejadian pada klien ini adalah yang terakhir kalinya, semoga
klien tidak menunjukkan kembali perilaku kekerasannya.
-
Pengetahuan
keluarga tentang perawatan klien
Keluarga tidak
tahu cara merawat klien di rumah sehingga klien dirawat di rumah sakit sambang
lihum
-
Persiapan
keluarga tentang kepulangan klien
Keluarga tidak
menyiapkan apa-apa dalam kepulangan klien, hanya berharap klien bias sembuh
total seperti sedia kala.
b. Lingkungan
-
Fasilitas
ibadah
Rumah klien
berdekatan dengan mushola.Keluarga klien mengatakan bahwa klien pada saat
dirumah rajin melakukan ibadah sholat.
-
Tempat
klien melaksanakan hoby
Klien
menyalurkan hobinya dirumah dengan menyibukkan diri melakukan pekerjaan rumah
membantu ibunya.
-
Pendapat
masyarakat terhadap penyakit klien
Masyarakat
sekitar tidak merasa resah terhadap klien, karena klien tidak pernah melakukan
perilaku kekerasan terhadap masyarakat sekitar.
-
Tempat
layanan kesehatan terdekat
Tempat layanan
kesehatan terdekat yaitu pustu dengan jarak ± 100 meter dari rumah klien.
4. Memberikan Informasi Tentang Perawatan Klien
Perawat
memberitahukan keadaan klien selama di rawat di rumah sakit bahwa klien cukup
kooperatif dan tidak pernah menampakkan gejala dan perilaku kekerasan seperti
sebelumnya, klien mampu melakukan perawatan dirinya sendiri secara mandiri seperti
mandi, makan, dan minum obat secara teratur. Keluarga tampak senang mendengar
tentang kemajuan klien, namun klien memang masih perlu sekali dukungan dan
motivasi dari keluarganya.
5. Intervensi dan Implementasi
SP 1
Keluarga
a. Tujuan
-
Mendiskusikan
masalah yang dirasakan keluarga dalam
merawat klien
-
Menjelaskan
pengertian perilaku kekerasan, tanda dan gejala, serta proses terjadinya perilaku
kekerasan.
-
Mendiskusikan
bersama keluarga kondisi klien yang perlu segera dilaporkan kepeda perawat,
seperti melempar batu, memukul bbarang atau orang lain.
b. Intervensi
1. BHSP
-
Salam
perkenalan
-
Jelaskan
maksud dan tujuan
-
Buat
kontrak
-
Eksplorasi
perasaan keluarga klien
2. Motivasi keluarga klien untuk menyetujui dan
mengikuti kontrak
3. Diskusi dengan anggota keluarga tentang
-
Perilaku
kekerasan
-
Penyebab
perilaku kekerasan
-
Akibat
yang akan terjadi jika resiko perilalu kekerasan tidak ditangani
-
Cara
keluarga klien untuk menghadapi perilaku kekerasan klien
-
Dorong
anggota keluarga klien untuk mengikuti cara merawat klien resiko perilaku
kekerasan
4. Beri reinforcement positif pada keluarga klien
c. Implementasi
S : - keluarga
mengatakan kabar baik, dalam keadaaan sehat dan bersedia untuk berbincang-
bincang
-
Keluarga
klien mengatakan sudah mulai mengerti dan paham tentang apa yang disampaikan
oleh perawat.
O
: -Keluarga memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari perawat tentang
bagaimana cara merawat klien
A
:- keluarga mampu untuk menyebutkan masalah dalam merawat klien, tanda dan
gejala dari perilaku kekerasan klien dan mengingatkan klien minum obat secara
teratur.
P :
-Menganjurkan kepada kelurga klien untuk melanjutkan perawatan klien di rumah.
-Menganjurkan
keluarga unruk memantau kegiatan klien yang sudah terjadwal.
SP 2 dan SP 3 Keluarga
a. Tujuan
-
Melatih
keluarga mempraktekkan cara-cara mengontrol kemarahan.
-
Membuat
perencanaan pulang.
b. Intervensi
1. Evaluasi pengetahuan keluarga mengenai marah.
2. Anjurkan keluarga untuk memotivasi klien
melakukan tindakan yang telah dianjurkan oleh perawat.
3. Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian
kepada klien apabila klien dapat
melakukan kegiatan tersbut secara tepat.
4. Diskusikan bersama keluarga tindakan yang harus
dilakukan bila klien menunjukan gejala perilaku kekerasan.
5. Awasi klien agar minum obat dengan teratur dan
control tepat waktu.
6. Beri reinforcement positif pada keluarga untuk
respon baik dari anggota keluarga.
c. Implementasi
S : Keluarga
mengatakan bisa dan mengerti tentang apa saja latihanyang akan diajarkan kepada
klien.
O : Kelurga
mempraktekan latihan yang telah diajarkan perawat untuk klien minum obat secara
teratur.
A : Keluarga
melakukan latihan kegiatan yang telah diajarkan perawat untuk klien dan minum
obat secara teratur.
P :
-
Mengajarkan
keluarga tentang apa yang dilakukan apabila klien menunjukan gejala – gejala perilaku kekerasan.
-
Menganjurkan
keluarga untuk mengawasi klien agar minum obat dengan teratur dan kontrol tepat
waktu.
No comments:
Post a Comment