Thursday, 12 November 2015

Kumpulan Diagnosa Keperawatan Berdasarkan NANDA NIC-NOC 2015 untuk Kasus Di Ruang Anak (i)


Lampiran Laporan Stase Manajemen Keperawatan



Kumpulan Diagnosa

1.        Kejang Demam
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu mencapai >380C. Kejang demam dapat terjadi karena proses intracranial maupun ekstrakranial. Kejang demam terjadi pada 2-4% populasi anak berumur 6 bulan – 5 tahun. Paling sering terjadi pada anak usia 17-23 bulan.

Kejang demam diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:
1.1    Kejang demam sederhana:
1.1.1        kejang berlangsung singkat
1.1.2        umumnya serangan berhenti sendiri dalam waktu <10 menit.
1.1.3        Tidak berulang dalam waktu 24 jam
1.2    Kejang demam kompleks
1.2.1   Kejang berlangsung lama, lebih dari 15 menit
1.2.2   Kejang fokal atau parsial atau sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial
1.2.3   Kejang berulang 2 kali atau lebih dalam 24 jam.

Masalah yang lazim muncul:
1.1    Hipertermia
1.2    Risiko ketidakefektifan perfusi otak
1.3    Risiko cidera
1.4    Risiko keterlambatan perkembangan

Intervensi Keperawatan
No.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
1.
Hipertermia
Definisi: peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal
Batasan karakteristik:
·     Konvulsi
·     Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal
·     Kejang
·     Takikardi
·     Takipnea
·     Kulit terasa hangat
Faktor yang berhubungan:
·     Anestesia
·     Penurunan respirasi
·     Dehidrasi
·     Pemajanan lingkungan yang panas
·     Penyakit
·     Pemakaian pakaian yang tidak sesuai dengan suhu lingkungan
·     Peningkatan laju metabolisme
·     Medikasi
·     Trauma
·     Aktivitas berlebihan
NOC
Thermoregulation
Kriteria Hasil:
v Suhu tubuh dalam rentang normal
v Nadi dan RR dalam rentang normal
v Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing
NIC
Fever treatment
·     Monitor TTV
·     Monitor warna kulit
·     Monitor WBC, Hb, dan Hct
·     Monitor intake dan output cairan
·     Kompres hangat pada dahi, aksila dan lipatan paha
·     Selimuti pasien
·     Kolaborasi pemberian cairan intravena dan antipiretik
2.
Risiko ketidakefektifan perfusi otak
Definisi: berisiko mengalami penurunan sirkulasi jaringan otak yang dapat mengganggu kesehatan.
Faktor Risiko:
·     Massa tromboplastin parsial abnormal
·     Ateroklerosis aerotik
·     Diseksi arteri
·     Fibrilasi atrium
·     Miksoma atrium
·     Tumor otak
·     Stenosis karotid
·     Aneurisme serebri
·     Kardiomiopati dilatasi
·     Embolisme
·     Trauma kepala
·     Hipertensi
·     Neoplasma otak
·     Efek sam[ing terkait terapi (bypass, kardiopulmunal, obat)

NOC
v Circulation status
v Tissue prefusion: cerebral
Kriteria Hasil:
v TTV dalam rentang yang diharapkan
v Tidak ada tanda-tanda peningkatan intracranial
v Mendemonstrasikan kemampuan kognitif yang baik
NIC
Manajemen sensasi perifer
·   Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul
·   Monitor adanya paretese
·   Gunakan sarung tangan untuk proteksi
·   Batasi gerakan pada kepala leher dan punggung
·   monitor kemampuan BAB
·   kolaborasi pemberian analgetik
3.
Risiko cidera
Definisi: berisiko mengalami cidera sebagai akibat kondisi lingkungan yang berinteraksi dengan sumber adaptif dan sumber defensif individu
Faktor risiko:
·     eksternal
-   biologis (mis, tingkat imunisasi, komunitas, mikroorganisme)
-   zat kimia (mis, racun, polutan, obat, alkohol, kosmetik, pengawet, pewarna)
-   manusia (agen, nosokomial)
-   cara pemindahan
-   nurisi
·     internal
-   profil darah yang abnormal
-   disfungsi biokimia
-   usia perkembangan
-   disfungsi efektor
-   disfungsi imun-autoimun
-   disfungsi integratif
-   malnutrisi
-   fisik
-   psikologis
-   disfungsi sensorik
-   hipoksia jaringan
NOC
v risk kontrol
Kriteria hasil :
v klien terbebas dari cidera
v mampu memodifikasi gaya hidup untuk mencegah cidera
v menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
v mampu mengenali perubahan status kesehatan
NIC
Manajemen lingkungan
·     sediakan lingkungan yang aman
·     identifikasi kebutuhan keamanan, sesuai kondisi fisik
·     menghindarkan lingkungan yang berbahaya
·     memasang side rail tempat tidur
·     menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
·     membatasi pengunjung
·     menganjurkan keluarga untuk menemani pasien
·     memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan
4.
Risiko keterlambatan perkembangan
Definisi: berisiko mengalami keterlambatan 25% atau lebih pada satu atau lebih area sosial atau perilaku regulasi diri, atau pada keterampilan kognitif, bahasa, motorik (kasar atau halus)
Faktor resiko:
·     prenatal
-   kemiskinan
-   gangguan endokrin
-   gangguan genetik
-   buta huruf
-   nutrisi tidak adekuat
-   asuhan prenatal tidak adekuat
-   infeksi
-   kurang perawatan prenatal
-   perawatan prenatal yang telat
-   usia ibu <15 tahun dan >35 tahun
-   kehamilan yang tidak direncanakan
·     individual
-   anak yang diadopsi
-   gangguan perilaku
-   kerusakan otak
-   penyakit kronis
-   gangguan kongenital
-   kegagalan untuk tumbuh
-   sering mengalami otitis media
-   gangguan genetik
-   prematuritas
-   kejang
-   penyalahgunaan zat
·     lingkungan
-   kemiskinan
-   perilaku kekerasan
NOC
v Growth and development delayed
v Family coping
v Breastfeeding ineffective
v Nutritional status: nutrient intake
v Parenting performance
Kriteria hasil
v Pengetahuan orangtua terhadap perkembangan anak meningkat
v BB=index masa tubuh
v Perkembangan sesuai umur
v Fungsi gastrointestinal adekuat
v Makanan dan asupan cairan bergizi
NIC
Pendidikan orangtua: masa bayi
·     Ajarkan kepada orangtua tentang penanda perkembangan normal
·     Demonstrasikan aktivitas yang menunjang perkembangan
·     Tekankan pentingnya perawatan prenatal sejak dini
·     Ajarkan ibu mengenai pentingnya berhenti mengkonsumsi alkohol, merokok, dan obat-obatan selama kehamilan
·     Ajarkan cara-cara memberi rangsangan yang berarti untuk ibu dan bayi
·     Ajarkan tentang perilaku yang sesuai dangan usia anak


  
2.        Demam Berdarah Dengue (DHF)
DHF/DBD adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot atau nyeri sendi yang disertai leucopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan ditesis hemoragik. Pada DHF terjadi pembesaran plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi (peningkatan hemotokrit) atau penumpukkan cairan dirongga tubuh. Sindrom renjatan dengue (dengue shock syndrome) demam berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan/syok.

Masalah yang lazim muncul:
2.1    Hipertermia b.d proses infeksi virus dengue
2.2    Nyeri akut b.d agen cedera biologis/fisik
2.3    Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d kebocoran plasma darah
2.4    Ketidakefektifan pola nafas b.d jalan nafas terganggu akibat spasme otot-otot pernafasan, nyeri, hipoventilasi

Intervensi Keperawatan
No.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
1.
Hipertermia
Definisi: peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal
Batasan karakteristik:
·     Konvulsi
·     Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal
·     Kejang
·     Takikardi
·     Takipnea
·     Kulit terasa hangat
Faktor yang berhubungan:
·     Anestesia
·     Penurunan respirasi
·     Dehidrasi
·     Pemajanan lingkungan yang panas
·     Penyakit
·     Pemakaian pakaian yang tidak sesuai dengan suhu lingkungan
·     Peningkatan laju metabolisme
·     Medikasi
·     Trauma
·     Aktivitas berlebihan
NOC
Thermoregulation
Kriteria Hasil:
v Suhu tubuh dalam rentang normal
v Nadi dan RR dalam rentang normal
v Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing
NIC
Fever treatment
·     Monitor TTV
·     Monitor warna kulit
·     Monitor WBC, Hb, dan Hct
·     Monitor intake dan output cairan
·     Kompres hangat pada dahi, aksila dan lipatan paha
·     Selimuti pasien
·     Kolaborasi pemberian cairan intravena dan antipiretik
2.
Nyeri akut
Definisi: pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang actual atau potensial, digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa. Awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung <6 bulan.
Batasan karakteristik :
·     Perubahan selera makan
·     Perubahan tekanan darah
·     Perubahan frekuensi jantung
·     Perubahan frekuensi pernafasan
·     Laporan isyarat
·     Diaforesis
·     Perilaku distraksi (mis, berjalan mondar-mandirmencari orang laina tau aktivitas lain)
·     Mengekspresikan perilaku (mis, gelisah, merengek, manangis)
·     Masker wajah (mis, meringis, mata kurang bercahaya)
·     Sikap melindungi area nyeri
·     Fokus menyempit
·     Indikasi nyeri yang dapat diamati
·     Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
·     Dilatasi pupil
·     Melaporkan nyeri secara verbal
·     Gangguan tidur
Faktor yang berhubungan:
·     Agen cedera (mis, biologis, zat kimia, fisik dan psikologis)
NOC
·     Pain level
·     Pain control
·     Comfort level
Kriteria hasil:
·     Mampu mengontrol nyeri
·     Melaporkan nyeri berkurang
·     Mampu mengenali nyeri
·     Mengatakan rasa nyaman
NIC
Pain Management
·       Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
·       Monitor TTV
·       Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi
·       Atur posisi senyaman mungkin
·       Tingkatkan istirahat
·       Kolaborasi dalam pemberian analgetik
3.
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
Definisi: penurunan sirkulasi darak ke perifer yang dapat mengganggu kesehatan
Batasan karakteristik:
·     Tidak TTV
·     Perubahan fungsi motorik
·     Perubahan karakteristik kulit
·     Waktu pengisian kapiler >3 detik
·     Klaudikasi
·     Warna tidak kembali ketungkai saat tungkai diturunkan
·     Kelambatan penyembuhan luka perifer
·     Edema
·     Nyeri ekstremitas
·     Bruit femoral
·     Perestesia
·     Warna kulit pucat saat elevasi
Faktor yang berhubungan:
·     Kurang pengetahuan tentang faktor pemberat
·     Kurang pengetahuan tentang proses penyakit
·     Diabetes mellitus
·     Hipertensi
·     Gaya hidup monoton
·     Merokok
NOC
v Circulation status
v Tissue perfusion: cerebral
Kriteria hasil:
v TTV dalam rentang normal
v Tidak ada ortostatik hipertensi
v Tidak ada tanda-tanda peningkatan TIK
NIC
Manajemen sensasi perifer
·   Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul
·   Monitor adanya paretese
·   Gunakan sarung tangan untuk proteksi
·   Batasi gerakan pada kepala leher dan punggung
·   monitor kemampuan BAB
·   kolaborasi pemberian analgetik
4.
Ketidakefektifan pola nafas
Definisi: inspirasi/ekspirasi yang tidak memberi ventilasi
Batasan karakteristik:
·     perubahan kedalaman pernafasan
·     perubahan ekskrusi dada
·     mengambil posisi tiga titik
·     bradipneu
·     penurunan tekanan ekspirasi
·     penurunan ventilasi semenit
·     penurunan kapasitas vital
·     dipneu
·     pernapasan cuping hidung
·     ortopneu
·     fase ekspirasi memanjang
·     pernafasan bibir
·     takipneu
·     penggunaan otot aksesorius untuk bernafas


Faktor yang berhubungan:
·     ansietas
·     posisi tubuh
·     deformitas tulang
·     deformitas dinding dada
·     keletihan
·     hiperventilasi
·     sindrome hipoventilasi
·     gangguan muskuloskeletal
·     kerusakan neurolugis
·     disfungsi neuromuskular
·     obesitas
·     nyeri
·     keletihan otot pernafasan cedera medulla spinalis
NOC
v respiratory status: ventilation
v respiratory status: airway patency
v vital sign status
Kriteria hasil:
v TTV dalam batas normal
v mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih
v menunjukkan jalan nafas yang paten
NIC
Airway management
·       monitor TTV
·       buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift, jaw trust bila perlu
·       catat adanya suara nafas tambahan
·       atur posisi senyaman mungkin
·       lakukan fisioterapi dada
·       berikan bronkodilator dan oksigen


 
3.        Epilepsi
Epilepsi adalah kejang yang menyerang seseorang yang tampak sehat atau sebagai suatu ekserbasi dalam kondisi sakit kronis sebagai akibat oleh disfungsi otak sesaat dimanifestasikan sebagai fenomena motorik, sensorik, otonomik, atau psikis yang abnormal. Epilepsi merupakan akibat dari gangguan otak kronik dengan serangan kejang spontan yang berulang
3.1    Kejang demam parsial
3.1.1   Kejang parsial sederhana (umumnya tanpa gangguan kesadaran)
3.1.1.1       Gejala motorik
3.1.1.2       Gejala sensorik khusus atau somatosensori
3.1.1.3       Gejala autoimun
3.1.1.4       Bentuk campuran
3.1.2    Kejang parsial kompleks (umumnya dengan gangguan kesadaran)
3.1.2.1       Hanya gangguan kesadaran
3.1.2.2       Gejala-gejala kognitif
3.1.2.3       Gejala-gejala afektif
3.1.2.4       Gejala-gejala psikosensori
3.1.2.5       Gejala-gejala psikomotor (automatis)
3.1.2.6       Bentuk-bentuk tambahan
3.1.3   Kejang parsial sekunder menyeluruh
3.2    Kejang umum (simetrik bilateral, tanpa awitan lokal)
3.2.1   Kejang tonik klonik
3.2.2   Kejang tonik
3.2.3   Kejang klonik
3.2.4   Tidak ada kejang
3.2.5   Kejang atonik
3.2.6   Kejang mioklonik (epilepsi bilateral yang luas)
3.2.7   Spasme kelumpuhan



3.3    Masalah yang lazim muncul:
3.3.1    Harga diri rendah situasional
3.3.2    Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
3.3.3    Kerusakan memori b.d gangguan neurolugis

Intervensi Keperawatan
No.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
1.
Harga diri rendah situasional
Definisi: perkembangan persepsi negative tentang harga diri sebagai respons terhadap situasi saat ini
Batasan karakteristik:
·     Evaluasi diri bahwa individu tidak mampu menghadapi peristiwa
·     Evaluasi diri bahwa individu tidak mampu menghadapi situasi
·     Perilaku bimbang
·     Perilaku tidak asertif
·     Secara verbal melaporkan tantangan situasional saat ini terhadap harga diri
·     Ekspresi ketidakberdayaan
·     Ekspresi ketudakbergunaan
·     Verbalisasi meniadakan diri
Faktor yang berhubungan :
·     Perilaku tidak selaras dengan nilai
·     Perubahan perkembangan
·     Gangguan citra tubuh
·     Kegagalan
·     Gangguan fungsional
·     Kurang penghargaan
·     Kehilangan
·     Penolakan
·     Perubahan peran sosial
NOC
v Body image, disiturbed
v Coping, ineffective
v Personal identity, disiturbed
v Health behavior, risk
v Self esteem situasional, low
Kriteria hasil :
v Adaptasi terhadap ketidakberdayaan fisik
v Resolusi berduka
v Penyesuaian psikososial
v Menunjukkan penilaian pribadi tentang diri
v Mengungkapkan penerimaan diri
v Komunikasi terbuka
v Mengatakan optimisme tentang masa depan
v Menggunakan strategi koping efektif
NIC
Self esteem enhancement
·       Tunjukkan rasa percaya diri terhadap kemampuan pasien untuk mengatasi situasi
·       Dorong pasien mengidentifikasi kekuatan dirinya
·       Ajarkan keterampilan perilaku yang positif melalui bermain peran, model peran
·       Buat pernyataan positif terhadap pasien
·       Monitor frekuensi komu nikasi verbal pasien yang negative
2.
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Definisi: ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas
Batasan karakteristik:
·    Tidak ada batuk
·    Suara nafas tambahan
·    Perubahan frekuensi nafas
·    Perubahan irama nafas
·    Sianosis
·    Kesulitan berbicara atau mengeluarkan suara
·    Penurunan bunyi nafas
·    Dispneu
·    Sputum dalam jumlah yang berlebihan
·    Batuk yang tidak efektif
·    Gelisah
·    Mata terbuka lebar
Faktor yang berhubungan:
·    Lingkungan
-   Perokok pasif
-   Mengisap asap
-   merokok
·    obstruksi jalan nafas
-   spasme jalan nafas
-   mukos dalam jumlah berlebihan
-   eksudat dalam jalan alveoli
-   materi asing dalam jalan nafas
-   adanya jalan nafas buatan
-   sekresi  bertahan/sisa sekresi
-   sekresi dalam bronki
·    fisiologis
-   jalan nafas alergik
-   asma
-   penyakit paru obstruktif kronik
-   hiperplasi dinding bronkial
-   infeksi
-   disfungsi neuromuskular

NOC
v respiratory status; ventilation
v respiratory status: airway patency
Kriteria hasil:
v mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih
v menunjukkan jalan nafas yang paten
v mampu mengidentifikasi dan mencegah faktor yang dapat menghambat jalan nafas
NIC
Airway management
·       buka jalan nafas
·       auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
·       atur posisi senyaman mungkin
·       identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
·       lakukan fisioterapi dada
·       keluarkan sekret dengan batuk atau suction
·       anjurkan untuk minum air putih hangat
·       berikan bronkodilator bila perlu
3.
Kerusakan memori b.d gangguan neurolugis
Definisi: ketidakmampuan mengingat beberapa informasi atau keterampilan perilaku
Batasan karakteristik:
·     lupa melakukan perilaku pada waktu yang telah dijadwalkan
·     ketidakmampuan mempelajari informasi baru
·     ketidakmampuan melakukan keterampilan yang telah dipelajari sebelumnya
·     ketidakmampuan mengingat peristiwa
·     ketidakmampuan mengingat informasi factual
·     ketidakmampuan mengingat perilaku tertentu yang pernah dilakukan
·     ketidakmampuan menyimpan informasi baru
·     ketidakmampuan menetrasi keterampilan baru
·     mengeluh mengalami lupa
Faktor yang berhubungan:
·     anemia
·     penurunan curah jantung
·     ketidakseimbangan elektrolit
·     gangguan lingkungan berlebihan
·     ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
·     hipoksia
·     gangguan neurolugis
NOC
v tissue perfusion cerebral
v acute confusion level
v environment intrepretation syndrome impaired
Kriteria hasil:
v mampu untuk melakukan proses mental yang kompleks
v orientasi kognitif: mampu mengidentifikasi orang, waktu dan tempat secara akurat
v konsentrasi: mampu fukos pada stimulus tertentu
v ingatan(memori): mampu untuk mendapatkan kembali secara kognitif dan menyampaikan kembali informasi yang disimpan sebelumnya
v kondisi neurolugis: kesadaran
v mengatakan mampu mengingat lebih baik
NIC
Neurologi monitoring
·       memantau tingkat kesadaran
·       memnatau tingkat orientasi
·       memantau GCS
·       memonitor memori baru, rentang perhatian, memori masa lalu, suasana hati, mempengaruhi dan perilaku
·       monitor TTV
·       catat keluhan sakit kepala
·       memantau karakteristik berbicara
·       pantau respon terhadap rangsangan



 4.        ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)
Infeksi saluran pernafasan akut sering disebut ISPA adalah terjadinya infeksi yang parah pada bagian sinus, tenggorokan, saluran udara, atau paru-paru. Infeksi yang terjadi lebih sering disebabkan oleh virus meski bakteri juga bisa menyebabkan kondisi ini. Kondisi ini menyebabkan fungsi pernapasan menjadi terganggu. Jika tidak segera ditangani, ISPA dapat menyebar ke seluruh sistem pernapasan tubuh. Tubuh tidak bisa mendapatkan sukup oksigen karena infeksi yang terjadi dan kondisi ini bisa berakibat fatal, bahkan mungkin mematikan.

Masalah yang lazim muncul:
4.1  Hipertermia b.d proses infeksi
4.2  Nyeri tekan b.d inflamasi pada membrane mukosa faring dan tonsil
4.3  Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d akumulasi secret
4.4  Ketidakseimbangan nutrisi b.d anoreksia

Intervensi Keperawatan
No.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
1.
Hipertermia
Definisi: peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal
Batasan karakteristik:
·     Konvulsi
·     Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal
·     Kejang
·     Takikardi
·     Takipnea
·     Kulit terasa hangat
Faktor yang berhubungan:
·     Anestesia
·     Penurunan respirasi
·     Dehidrasi
·     Pemajanan lingkungan yang panas
·     Penyakit
·     Pemakaian pakaian yang tidak sesuai dengan suhu lingkungan
·     Peningkatan laju metabolisme
·     Medikasi
·     Trauma
·     Aktivitas berlebihan



NOC
Thermoregulation
Kriteria Hasil:
v Suhu tubuh dalam rentang normal
v Nadi dan RR dalam rentang normal
v Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing
NIC
Fever treatment
·     Monitor TTV
·     Monitor warna kulit
·     Monitor WBC, Hb, dan Hct
·     Monitor intake dan output cairan
·     Kompres hangat pada dahi, aksila dan lipatan paha
·     Selimuti pasien
·     Kolaborasi pemberian cairan intravena dan antipiretik
2.
Nyeri akut
Definisi: pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang actual atau potensial, digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa. Awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung <6 bulan.
Batasan karakteristik :
·     Perubahan selera makan
·     Perubahan tekanan darah
·     Perubahan frekuensi jantung
·     Perubahan frekuensi pernafasan
·     Laporan isyarat
·     Diaforesis
·     Perilaku distraksi (mis, berjalan mondar-mandirmencari orang laina tau aktivitas lain)
·     Mengekspresikan perilaku (mis, gelisah, merengek, manangis)
·     Masker wajah (mis, meringis, mata kurang bercahaya)
·     Sikap melindungi area nyeri
·     Fokus menyempit
·     Indikasi nyeri yang dapat diamati
·     Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
·     Dilatasi pupil
·     Melaporkan nyeri secara verbal
·     Gangguan tidur
Faktor yang berhubungan:
Agen cedera (mis, biologis, zat kimia, fisik dan psikologis)
NOC
·     Pain level
·     Pain control
·     Comfort level
Kriteria hasil:
·     Mampu mengontrol nyeri
·     Melaporkan nyeri berkurang
·     Mampu mengenali nyeri
v Mengatakan rasa nyaman
NIC
Pain Management
·       Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
·       Monitor TTV
·       Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi
·       Atur posisi senyaman mungkin
·       Tingkatkan istirahat
·       Kolaborasi dalam pemberian analgetik
3.
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Definisi: ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas
Batasan karakteristik:
·    Tidak ada batuk
·    Suara nafas tambahan
·    Perubahan frekuensi nafas
·    Perubahan irama nafas
·    Sianosis
·    Kesulitan berbicara atau mengeluarkan suara
·    Penurunan bunyi nafas
·    Dispneu
·    Sputum dalam jumlah yang berlebihan
·    Batuk yang tidak efektif
·    Gelisah
·    Mata terbuka lebar
Faktor yang berhubungan:
·    Lingkungan
-   Perokok pasif
-   Mengisap asap
-   merokok
·    obstruksi jalan nafas
-   spasme jalan nafas
-   mukos dalam jumlah berlebihan
-   eksudat dalam jalan alveoli
-   materi asing dalam jalan nafas
-   adanya jalan nafas buatan
-   sekresi  bertahan/sisa sekresi
-   sekresi dalam bronki
·    fisiologis
-   jalan nafas alergik
-   asma
-   penyakit paru obstruktif kronik
-   hiperplasi dinding bronkial
-   infeksi
-   disfungsi neuromuskular
NOC
v respiratory status; ventilation
v respiratory status: airway patency
Kriteria hasil:
v mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih
v menunjukkan jalan nafas yang paten
v mampu mengidentifikasi dan mencegah faktor yang dapat menghambat jalan nafas
NIC
Airway management
·       buka jalan nafas
·       auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
·       atur posisi senyaman mungkin
·       identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
·       lakukan fisioterapi dada
·       keluarkan sekret dengan batuk atau suction
·       anjurkan untuk minum air putih hangat
·       berikan bronkodilator bila perlu

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi:asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Batasan karakteristik:
·     Kram abdomen
·     Nyeri abdomen
·     Menghindari makanan
·     Bb 20% atau lebih dibawah BB ideal
·     Kerapuhan kapiler
·     Diare
·     Kehilangan rambut berlebihan
·     Bising usus hiperaktif
·     Kurang makanan
·     Kurang informasi
·     Kurang minat pada makanan
·     Penurunan BB dengan asupan makanan adekuat
·     Kesalahan konsepsi
·     Kesalahan informasi
·     Membran mukosa pucat
·     Ketidakmampuan memakan makanan
·     Tunos otot menurun
·     Mengeluh gangguan sensasi rasa
·     Mengeluh asupan makanan kurang dari RDA
·     Cepat kenyang setelah makan
·     Sariawan rongga mulut
·     Kelemahan otot pengunyah dan otot untuk menelan
NOC
v Nutritional status: food and fluid intake
v Nutritional status: nutrient intake
v Weight control
Kriteria hasil:
v Adanya peningkatan BB sesuai dengan tujuan
v BB ideal sesuai dengan TB
v Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
v Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
v Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
v Tidak terjadi penurunan BB yang berarti
NIC
·       Timbang BB tiap hari
·       Kaji intake dan output cairan
·       Kaji turgor kulit
·       Kaji adanya alergi makanan
·       Kaji jumlah nutrisi dan kandungan kalori
·       Anjurkan pasien untuk menignkatkan intake Fe
·       Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
·       Berikan makanan yang terpilih
                
                                   
 5.        Pneumonia
Pneumonia adalah salah satu penyakit infeksi saluran pernafasan bawah akut dengan gejala batuk dan disertai dengan sesak nafas yang disebabkan agen infeksius seperti virus, bakteri mycoplasma dan sapirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsilidasi.

Masalah yang lazim muncul:
5.1  Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d secret berlebihan
5.2  Ketidakefektifan pola nafas
5.3  Kekurangan volume cairan b.d intake oral tidak adekuat

Intervensi Keperawatan
No.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
1.
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Definisi: ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas
Batasan karakteristik:
·    Tidak ada batuk
·    Suara nafas tambahan
·    Perubahan frekuensi nafas
·    Perubahan irama nafas
·    Sianosis
·    Kesulitan berbicara atau mengeluarkan suara
·    Penurunan bunyi nafas
·    Dispneu
·    Sputum dalam jumlah yang berlebihan
·    Batuk yang tidak efektif
·    Gelisah
·    Mata terbuka lebar
Faktor yang berhubungan:
·    Lingkungan
-   Perokok pasif
-   Mengisap asap
-   merokok
·    obstruksi jalan nafas
-   spasme jalan nafas
-   mukos dalam jumlah berlebihan
-   eksudat dalam jalan alveoli
-   materi asing dalam jalan nafas
-   adanya jalan nafas buatan
-   sekresi  bertahan/sisa sekresi
-   sekresi dalam bronki
·    fisiologis
-   jalan nafas alergik
-   asma
-   penyakit paru obstruktif kronik
-   hiperplasi dinding bronkial
-   infeksi
·     disfungsi neuromuskular
NOC
v respiratory status; ventilation
v respiratory status: airway patency
Kriteria hasil:
v mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih
v menunjukkan jalan nafas yang paten
v mampu mengidentifikasi dan mencegah faktor yang dapat menghambat jalan nafas
NIC
Airway management
·       buka jalan nafas
·       auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
·       atur posisi senyaman mungkin
·       identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
·       lakukan fisioterapi dada
·       keluarkan sekret dengan batuk atau suction
·       anjurkan untuk minum air putih hangat
·       berikan bronkodilator bila perlu
2.
Ketidakefektifan pola nafas
Definisi: inspirasi/ekspirasi yang tidak memberi ventilasi
Batasan karakteristik:
·     perubahan kedalaman pernafasan
·     perubahan ekskrusi dada
·     mengambil posisi tiga titik
·     bradipneu
·     penurunan tekanan ekspirasi
·     penurunan ventilasi semenit
·     penurunan kapasitas vital
·     dipneu
·     pernapasan cuping hidung
·     ortopneu
·     fase ekspirasi memanjang
·     pernafasan bibir
·     takipneu
·     penggunaan otot aksesorius untuk bernafas


Faktor yang berhubungan:
·     ansietas
·     posisi tubuh
·     deformitas tulang
·     deformitas dinding dada
·     keletihan
·     hiperventilasi
·     sindrome hipoventilasi
·     gangguan muskuloskeletal
·     kerusakan neurolugis
·     disfungsi neuromuskular
·     obesitas
·     nyeri
·     keletihan otot pernafasan cedera medulla spinalis
NOC
v respiratory status: ventilation
v respiratory status: airway patency
v vital sign status
Kriteria hasil:
v TTV dalam batas normal
v mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih
·     menunjukkan jalan nafas yang paten
NIC
Airway management
·       monitor TTV
·       buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift, jaw trust bila perlu
·       catat adanya suara nafas tambahan
·       atur posisi senyaman mungkin
·       lakukan fisioterapi dada
·       berikan bronkodilator dan oksigen
3.
Kekurangan volume cairan
Definisi: penurunan cairan intravaskular, interstisial atau intraseluler, ini mengacu pada dehidrasi, kehilangan cairan saat tanpa perubahan pada natrium
Batasan karakteristik:
·     perubahan status mental
·     penurunan TTV
·     penurunan turgor kulit
·     penurunan turgor lidah
·     penurunan haluaran urine
·     penurunan pengisian vena
·     membran mukosa kering
·     kulit kering
·     peningkatan hematokrit
·     peningkatan suhu tubuh
·     penurunan BB tiba-tiba
·     haus
·     kelemahan
Faktor yang berhubungan:
·     kehilangan cairan aktif
·     kegagalan mekanisme regulasi
NIC
·     fluid balance
·     hydration
·     nutritional status: food and fluid intake
Kriteria hasil:
·     mempertahankan urine output sesuai dengan usai dan BB, BJ urine normal, HT normal
·     TTV dalam batas normal
·     Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membrane mukosa lembab, tidak ada rasa haus berlebihan
NOC
Fluid management
·       Timbang popok / pembalut
·       Pertahankan intake dan output cairan
·       Monitor status hidrasi
·       Monitor TTV
·       Kolaborasi pemberian cairan IV




DAFTAR PUSTAKA

Huda Nurarif, A dan Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Yogyakarta: MediAction.



No comments:

Post a Comment